Hari Wayang Nasional
Ki Raden Akbar Syahalam memberikan wayang Prabu Kresna kepada Khofifah, pada peringatan Hari Wayang Nasional di Nganjuk, Selasa (5/11) lalu. Foto:IST

MAKLUMAT – Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kesenian wayang bertepatan Hari Wayang Nasional yang diperingati pada Kamis (7/11/2024).

Ajakan ini disampaikan Khofifah dalam rangkaian peringatan Hari Wayang Nasional di Sanggar Astha Brata, Kabupaten Nganjuk, Selasa (6/11) malam. Kehadirannya bersama warga Nganjuk didampingi oleh dalang muda Ki Raden Akbar Syahalam yang terus bersemangat memperkenalkan wayang kepada kawula muda.

Menurut Khofifah, upaya Dalang Akbar dalam melestarikan wayang patut diapresiasi, terutama karena seni ini semakin kurang diminati oleh anak muda. Sosok Akbar dianggapnya sebagai contoh generasi muda yang gigih mempertahankan tradisi. Dalam kesempatan itu, Dalang Akbar membagikan kisahnya bahwa kecintaannya terhadap wayang sudah terbangun sejak muda, meski awalnya sempat ditentang oleh keluarganya yang berlatar belakang kiai.

“Awalnya tidak didukung, tapi dengan keseriusan dan prestasi akhirnya saya mendapat dukungan penuh. Apalagi dengan adanya Sanggar Astha Brata ini, banyak anak muda di Nganjuk bisa belajar berbagai kesenian seperti karawitan, pendalangan, gamelan, hingga tari tradisional,” ujar Akbar.

Regenerasi Seni Budaya Jawa

Sanggar Astha Brata di Jalan Mastrib kini menjadi wadah yang mendorong regenerasi seni budaya Jawa, agar warisan budaya tak punah. Dengan mayoritas anggota yang masih muda, sanggar ini menjadi tempat menyalurkan minat dan bakat generasi baru.

Dalam acara ini, Khofifah juga menerima wayang tokoh Prabu Kresna, simbol raja bijaksana yang memiliki delapan sifat kepemimpinan Hastabrata, sebagai doa agar Khofifah terus berjaya. “Harapan kami, Ibu Khofifah akan mendapatkan keberkahan sebagai pemimpin Jawa Timur yang membawa kejayaan,” kata Akbar.

Selain menikmati pagelaran wayang, Khofifah juga berdialog dengan anggota Persatuan Dalang Indonesia (PEPADI) Nganjuk, menampung aspirasi terkait pelestarian seni budaya di Jawa Timur. Khofifah mengaku terinspirasi oleh semangat Akbar yang mampu menarik minat generasi muda pada wayang.

“Ini adalah bagian dari regenerasi. Gen Z dan gen Alfa harus diajak mencintai seni budaya kita, termasuk pewayangan,” ungkap Khofifah.

Pemerintah Jawa Timur, lanjut Khofifah, sudah memiliki program pelestarian budaya seperti Jatim Harmoni yang rutin menggelar pagelaran seni budaya. “Kesenian adalah kekayaan tak ternilai bangsa, yang harus kita jaga agar tak tenggelam oleh budaya luar,” tegasnya.

The post Peringatan Hari Wayang Nasional, Khofifah Diberi “Prabu Kresna” Simbol Raja Bijaksana appeared first on Maklumat untuk Umat.

By

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *