MAKLUMAT – PLN Nusantara Power (PLN NP) Unit Pembangkitan Minahasa secara proaktif mengambil langkah inovatif mengatasi penurunan produksi listrik. Musim kemarau yang panjang dan dan pertumbuhan eceng gondok memicu penurunan produksi setrum di kawasan tersebut.
Perusahaan mengimplementasikan teknologi modifikasi cuaca (TMC) berbasis drone di wilayah Danau Tondano. Penerapan drone untuk menyemai awan dengan bahan khusus guna memicu hujan buatan.
Dengan meningkatnya curah hujan, volume udara di Waduk Tondano makin bertambah. Secara tidak langsung, curah hujan bisa menopang produksi listrik di sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa penerapan TMC berbasis drone ini untuk meningkatkan volume air di waduk DAS Tondano.
Dampak Sosial TMC
“Kami berharap bisa menambah curah hujan di area tangkapan air Danau Tondano, yang pada gilirannya bisa meningkatkan produksi energi listrik di PLTA Unit Pembangkitan Minahasa,” ujar Ruly dalam surat elektroniknya.
Asisten II Bupati Minahasa, Arody Tangkere, menyambut baik langkah ini, dan menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosialnya.
“Danau dan sungai Tondano memiliki peran vital dalam mendukung operasional PLTA di Minahasa dan memenuhi kebutuhan listrik di wilayah ini. Oleh karena itu, riset ini menjadi momentum penting untuk memberikan solusi terhadap masalah cuaca dan iklim yang tidak menentu,” ungkap Arody.
Kolaborasi untuk Solusi Komprehensif
Selain TMC, PLN NP juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa dan Universitas Sam Ratulangi untuk mengatasi pertumbuhan eceng gondok. Sebab, tanaman air ini sejenis gulma yang pertumbuhannya sangat cepat dan bisa menghambat aliran air.
Langkah ini menunjukkan komitmen PLN NP dalam mencari solusi komprehensif menjaga stabilitas pasokan listrik.
Penggunaan drone dalam TMC dinilai sangat efektif untuk kondisi geografis Danau Tondano. Teknologi ini memungkinkan penyemaian awan secara lebih presisi dan efisien.
PLN NP Pionir dalam Inovasi Energi
Inisiatif ini menunjukkan bahwa PLN NP terus berupaya mengembangkan solusi-solusi inovatif menghadapi tantangan di sektor energy. Terutama dalam konteks perubahan iklim dan peningkatan permintaan listrik.
Dengan mengandalkan teknologi modern dan kolaborasi lintas sektor, PLN NP membuktikan posisinya sebagai pionir dalam inovasi energi di Indonesia.
Sebetulnya inovasi ini dilaksanakan pada Rabu (6/11/2024), untuk memastikan keandalan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsealama dan PLTA Tanggari.
Di mana kedua pembangkitan ini hanya mampu menghasilkan 70 persen, akibat musim kemarau ekstrem dan pertumbuhan eceng gondok di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano.
The post PLN Nusantara Power Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Optimalkan Produksi Setrum appeared first on Maklumat untuk Umat.