Ustaz Adi Hidayat. Foto:IST
MAKLUMAT — Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan masyarakat, khususnya para pembuat konten di media sosial seperti YouTube, TikTok, dan Instagram, untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi.
Ia menegaskan bahwa penyebaran konten hoax dan fitnah tidak hanya membahayakan pihak yang difitnah, tetapi juga membawa dampak buruk bagi pembuatnya.
Peringatan ini disampaikan oleh UAH pada Selasa (1/10) dalam sebuah ceramah yang menyoroti fenomena penyebaran berita palsu di era digital. Dilansir laman Muhammadiyah.or.id, UAH mengutip kisah fitnah terhadap ‘Aisyah Ra, istri Nabi Muhammad Saw, yang dijelaskan dalam QS. An-Nur ayat 11.
Dalam peristiwa tersebut, ‘Aisyah difitnah melakukan perbuatan tercela saat mencari perhiasannya yang hilang dalam perjalanan bersama Nabi. Fitnah ini menyebabkan kegaduhan di kalangan umat Islam hingga Allah menurunkan wahyu yang membersihkan nama baik ‘Aisyah dan memperingatkan para pelaku fitnah.
“Allah mengancam dengan siksa yang pedih bagi mereka yang senang menyebarkan keburukan di kalangan orang beriman. Siksa ini tidak hanya terjadi di akhirat, tetapi juga di dunia, dalam bentuk musibah atau penyakit yang datang tiba-tiba,” ujar UAH.
UAH juga memperingatkan tentang bahaya istidraj, yaitu kondisi di mana seseorang terus melakukan perbuatan salah tanpa merasa bersalah. Menurutnya, istidraj terjadi ketika seseorang terus-menerus lalai dan semakin terjerumus dalam kesalahan tanpa menyadari hal tersebut.
“Istidraj itu paling berbahaya karena pelakunya tidak merasa salah. Mereka terus membuat konten, mencari isu, dan memframing hal-hal yang belum tentu benar demi menarik perhatian,” kata UAH.
Fenomena framing dan fitnah yang menimpa ‘Aisyah, lanjut UAH, masih sangat relevan di era modern ini, terutama di dunia maya. Banyak orang menciptakan konten kontroversial tanpa dasar yang jelas hanya demi popularitas dan keuntungan materi seperti adsense dari video yang diunggah.
Bahaya Hoax di Media Sosial
Penyebaran hoax dan fitnah di media sosial, menurut UAH, tidak hanya merusak citra individu tetapi juga mengganggu ketenangan masyarakat. Ia mengingatkan bahwa konten yang dibuat hanya untuk popularitas dan orientasi material bisa berujung pada perkara haram jika didasarkan pada fitnah.
Masyarakat diimbau untuk lebih kritis dalam menerima informasi yang tersebar, terutama yang berkaitan dengan hal-hal sensitif seperti akidah. Kesalahan dalam menafsirkan pernyataan atau tindakan seseorang bisa menimbulkan fitnah yang berdampak besar di dunia maupun akhirat.
“Tindakan seperti ini sangat dilarang dalam Islam. Setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah atas perbuatannya,” tegas UAH.
UAH berharap, peringatan ini dapat mencegah terjadinya penyebaran hoax dan fitnah di masa mendatang, sehingga masyarakat bisa hidup dalam kedamaian dan harmoni.
The post Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Bahaya Penyebaran Hoax dan Fitnah di Media Sosial appeared first on Maklumat untuk Umat.