Sekum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti
MAKLUMAT — Sekum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya memanfaatkan teknologi dalam dakwah di era digital. Menurutnya, konten dakwah harus terus diperbarui agar menarik audiens.
“Kita harus mengubah pendidikan dan dakwah kita agar masuk ke dunia digital. Ini adalah hal yang tak bisa dihindari,” ujar Abdul Mu’ti saat menghadiri acara Tabligh Akbar di Masjid Agung Al-Jabbar, Tangerang, Ahad (6/10/2024).
Mu’ti menekankan, dakwah konvensional saja tidak lagi cukup. Muhammadiyah perlu aktif di dunia digital agar tidak kalah dengan konten yang belum tentu autentik di internet, karena saat ini banyak orang mencari referensi agama di dunia maya.
Ia mencontohkan program pengajian online rutin yang diadakan Muhammadiyah setiap Jumat malam, yang diikuti jamaah dari Indonesia hingga mancanegara seperti Australia, Eropa, dan Amerika.
Mu’ti juga menjelaskan empat kriteria penting dalam dakwah digital: availability (konten harus tersedia). Konten dakwah harus selalu tersedia dan mudah diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya.
Kedua, authenticity (keaslian konten terjamin). Konten yang disampaikan harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan, menghindari misinformasi yang bisa merusak esensi dakwah itu sendiri.
Ketiga simplicity (mudah diakses). Materi dakwah harus disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh khalayak luas, tanpa mengurangi esensi pesan yang ingin disampaikan.
Keempat, novelty (konten selalu diperbarui). Di era digital, pembaruan konten adalah hal yang mutlak. Dunia maya terus berkembang, dan konten dakwah harus selalu diperbarui agar tetap relevan dan menarik minat pengguna internet.
Meskipun demikian, Abdul Mu’ti juga mengingatkan bahwa dakwah secara konvensional tetap harus dilakukan. “Dakwah di dunia digital penting, tetapi bukan berarti meninggalkan cara-cara dakwah konvensional. Keduanya harus berjalan beriringan,” tuturnya.
The post Sekum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti: Dakwah Digital Harus Selalu Diperbarui appeared first on Maklumat untuk Umat.