Saham Tesla dilaporkan turun usai peluncuran Robotaxi, Kamis (10/10/2024).Foto:Tesla

MAKLUMATSaham Tesla ditutup turun hampir 9% pada Jumat (12/10), menyusul peluncuran Cybercab, mobil swakemudi terbaru Tesla yang kurang memuaskan para investor.

Pada acara “We, Robot” yang digelar di Burbank, California, Amerika Serikat, Kamis (11/10) malam, CEO Tesla Elon Musk memperkenalkan Cybercab. Ini adalah mobil konsep otonom dengan dua tempat duduk yang berwarna perak, tanpa setir dan pedal.

Melansir laporan CNBC, mobil tersebut diharapkan mulai diproduksi sebelum tahun 2027, namun Musk tidak memberikan detail lokasi produksi. Ia juga mengungkapkan bahwa mobil ini akan dijual dengan harga di bawah USD 30.000 atau sekitar Rp450 juta.

Selain itu, Musk menyatakan harapannya agar Tesla dapat mengoperasikan “FSD tanpa pengawasan” di Texas dan California pada tahun depan, melalui kendaraan Model 3 dan Model Y.

FSD (Full Self-Driving) adalah sistem bantuan pengemudi canggih Tesla yang saat ini masih memerlukan pengawasan manusia.

Kendati demikian, saham Tesla tetap mengalami penurunan dan ditutup pada harga USD 217,80. Sepanjang tahun 2024 ini, saham Tesla telah turun sebesar 12% dan anjlok 17% dalam 12 bulan terakhir.

Harapan Pra-Acara yang Gagal Terpenuhi

Selain Cybercab, Musk juga mengumumkan rencana untuk memproduksi Robovan otonom yang dapat mengangkut hingga 20 penumpang atau difungsikan untuk pengiriman barang.

Robovan ini diklaim akan menjadi solusi transportasi di wilayah dengan kepadatan tinggi, misalnya untuk mengangkut tim olahraga. Namun, pengumuman ini belum mampu mengubah sentimen pasar yang tampak skeptis.

Setelah acara, para analis dari beberapa lembaga keuangan besar, seperti Jeffries dan Barclays, mengungkapkan kekecewaannya.

Dalam catatan Jeffries berjudul “Kami, kecewa”, disebutkan bahwa peluncuran Cybercab dan Robovan gagal memberikan gambaran jelas tentang potensi jangka pendek Tesla.

Sementara itu, Barclays menyatakan acara tersebut terlalu berfokus pada visi jangka panjang otonomi penuh dan kurang menghadirkan detail penting terkait peningkatan teknologi yang ada, khususnya pada FSD.

Analis Piper Sandler menambahkan bahwa banyak pihak yang berorientasi pada perdagangan akan kecewa dengan hasil acara tersebut.

“Kami tidak heran jika saham Tesla terus tertekan dalam beberapa pekan mendatang. Momentum pra-acara yang gagal,” kata mereka dalam sebuah laporan.

Minim Data dan Detail

Analis Morgan Stanley pun turut menyuarakan ketidakpuasan. Mereka menyebut bahwa acara tersebut gagal menyajikan data penting teknologi FSD Tesla, atau kolaborasi dengan xAI, perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk.

Mereka menyoroti kurangnya informasi tentang perkembangan teknologi swakemudi, ekonomi ride-sharing, serta strategi Tesla memasuki pasar ini.

“Kami secara keseluruhan kecewa dengan substansi dan detail yang dipresentasikan,” kata analis Morgan Stanley. Mereka memprediksi saham Tesla akan terus berada di bawah tekanan.

Paull Miller, analis dari Forrester, menilai bahwa harga Cybercab yang ditargetkan di bawah USD 30.000 sulit tercapai dalam waktu dekat.

“Untuk mencapai harga tersebut, Tesla butuh skala ekonomi yang lebih besar, atau subsidi eksternal,” ujar Miller kepada CNBC.

Sementara itu, perusahaan seperti Waymo milik Alphabet telah lebih dulu mengoperasikan robotaxi di jalan umum sejak Juni 2024. Hal ini menjadi tantangan tambahan bagi Tesla untuk mengejar ketertinggalan dalam hal swakemudi.

The post Saham Tesla Turun Hampir 9% Usai Peluncuran Robotaxi Cybercab Mengecewakan Investor appeared first on Maklumat untuk Umat.

By

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *