Pemimpin politik Hamas Palestina, Yahya Sinwar. (Foto:Anadolu Ajansi)
MAKLUMAT – Zionis Israel mengonfirmasi telah berhasil membunuh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam serangan pada Kamis (17/10/2024) waktu setempat.
Sinwar adalah pemimpin politik kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang ‘naik tahta’ menggantikan Ismail Haniyeh, yang terbunuh pada akhir Juli 2024 lalu.
Popularitas dan pengaruh Sinwar diakui The Muslim 500, yang menempatkannya di posisi ke 49 dalam daftar 500 muslim paling berpengaruh di dunia.
Siapa Yahya Sinwar?
Sinwar lahir di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan. Ketika Sheikh Ahmad Yassin mendirikan Hamas dalam intifada Palestina pertama tahun 1987, Sinwar akhirnya memutuskan bergabung.
Dia mendirikan aparat keamanan internal kelompok tersebut pada tahun berikutnya, lalu memimpin unit intelijen untuk menghindari kebocoran informasi kepada Zionis Israel.
Sinwar merupakan lulusan Universitas Islam di Gaza. Ia mempelajari Bahasa Ibrani dengan sempurna selama 23 tahun di penjara Israel.
Dia adalah salah satu tokoh paling sentral dan juga ‘otak’ dalam gerakan perlawanan Hamas.
Sejumlah kalangan menilai, Sinwar memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan masyarakat Israel.
Hukuman Penjara dan Kiprah Sinwar
Sinwar menjalani empat hukuman seumur hidup atas pembunuhan dua tentara Zionis Israel.
Dia menjadi pejabat senior dari 1.027 warga Palestina yang dibebaskan sebagai ganti tantara Israel, Gilad Shalit, pada tahun 2011.
Kiprah Sinwar semakin kesohor ketika dia menjadi komandan senior Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Pada 30 Juli 2024, pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh tewas dalam sebuah insiden di kediamannya di Tehran, Iran.
Militer Israel bertanggungjawab terhadap serangan tersebut.
Tewasnya Haniyeh membawa kiprah politik Sinwar semakin tinggi. Dia terpilih menggantikan Haniyeh sebagai Kepala Biro Politik Hamas.
Dead Man Walking dan Otak Serangan 7 Oktober
Jika beberapa kalangan menilai Haniyeh sebagai tokoh yang telah mendorong upaya Hamas menampilkan wajah moderat kepada dunia, Sinwar adalah sosok yang berbeda.
Sinwar terkenal sebagai sosok yang tegas, lebih keras dan tanpa kompromi. Dia juga cukup dekat dengan Iran.
Sebelumnya, Militer Zionis Israel beberapa kali mengklaim telah berhasil membunuh Sinwar. Namun, ternyata pria berjuluk ‘dead man walking‘ atau ‘orang mati berjalan’ itu ternyata berhasil lolos dari maut.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam beberapa kesempatan juga menyebut Sinwar adalah ‘singa yang bersembunyi di sarang gelap’.
Zionis Israel, Amerika Serikat (AS), beserta para sekutunya meyakini Sinwar juga adalah salah satu orang yang menjadi dalang alias otak intelektual atas serangan 7 Oktober 2023 silam.
Kini, pada serangan tank Kamis (17/10/2024) Israel melaporkan telah berhasil membunuh Sinwar. Mereka juga telah melakukan tes DNA untuk memastikan kematian orang terpenting Hamas itu.
The post Pemimpin Hamas Yahya Sinwar, The Dead Man Walking yang Disebut Tewas Akibat Tembakan Tank Israel appeared first on Maklumat untuk Umat.