MAKLUMAT – Hujan deras disertai banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Spanyol, terutama di provinsi Albacete, Valencia, dan Andalusia. Rumah-rumah diterjang banjir bandang mengakibatkann ratusan mobil hanyut di beberapa kota, Selasa (29/10/2024).
Dua hari setelah kejadian tersebut, Kamis (31/10), seperti dilaporkan AP, pihak berwenang menemukan 158 jenazah — 155 di wilayah Valencia timur, dua di Castilla La Mancha, dan satu di Andalusia. Proses pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan sejumlah orang yang dilaporkan hilang.
Di tengah kesulitan, warga mulai membersihkan lapisan tebal lumpur yang menutupi rumah dan jalanan yang penuh dengan puing-puing. Banyak dari mereka harus menghadapi pemadaman listrik dan air, serta kekurangan barang-barang pokok.
Di dalam beberapa kendaraan yang terseret banjir, masih terdapat jenazah yang menunggu untuk diidentifikasi.
Bencana ini menjadi peringatan keras akan semakin rentannya negara tersebut terhadap cuaca ekstrem. Para ilmuwan mengaitkannya dengan dampak perubahan iklim.
Hujan deras yang tiba-tiba menyebabkan kerusakan dahsyat. Mulai dari rumah yang terendam, kendaraan tersapu banjir, hingga penutupan jalan dan gangguan pada jalur kereta api.
Wild WeatherUS melaporkan, derasnya arus air di kota kecil Alaid, membuat mobil-mobil hanyut di jalanan yang berubah menjadi sungai mendadak.
Wali Kota Alaid, Sergio Marin Sanchez, mengungkapkan bahwa banjir yang datang dengan cepat tidak memberikan waktu cukup bagi warga untuk mengungsi atau berlindung. Beberapa korban yang hilang diduga terjebak di dalam kendaraan atau rumah saat air meluap dengan tiba-tiba.
Upaya Penyelamatan dan Pencarian
Layanan darurat Spanyol saat ini berada dalam kondisi siaga tinggi, mengerahkan tim pencarian dan penyelamatan untuk menemukan warga yang hilang serta mengevakuasi penduduk di daerah rawan.
Di Valencia, hujan lebat juga membuat pihak berwenang kewalahan menghadapi situasi darurat yang meluas. Pencarian seorang sopir truk yang hilang di Cuia menjadi prioritas utama, dengan polisi menyisir area tempat truk tersebut terakhir terlihat.
Jalur kereta api kecepatan tinggi antara Madrid dan Valencia, yang menjadi penghubung penting bagi komuter dan wisatawan, terpaksa ditangguhkan karena adanya kerusakan pada rel akibat banjir.
Di bagian selatan Andalusia, badai menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur lokal. Sebuah kereta cepat yang membawa 276 penumpang tergelincir akibat air yang menggenangi rel, meskipun insiden tersebut tidak menimbulkan korban luka. Kejadian ini memicu kekhawatiran tentang ketahanan dan stabilitas infrastruktur transportasi Spanyol di tengah ancaman cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.
Fenomena Gota Fría dan Dampak Perubahan Iklim
Di kota Alora yang juga terkena dampak parah.Helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak di rumah dan jalan yang tergenang setelah sungai terdekat meluap. Ahli meteorologi mengidentifikasi bahwa cuaca ekstrem ini disebabkan oleh fenomena khas Mediterania yang dikenal sebagai gota fría.
Fenomena ini terjadi ketika udara dingin dari kutub utara bertemu dengan udara lembap dari Laut Mediterania, menciptakan badai yang menghasilkan awan tebal dan hujan deras dalam waktu singkat. Perubahan atmosfer yang cepat ini memicu curah hujan intens yang menyebabkan banjir bandang, terutama di wilayah pesisir dan dataran rendah.
Para ilmuwan mengingatkan bahwa kejadian seperti ini bisa menjadi lebih sering di Spanyol dan negara-negara di kawasan Mediterania lainnya, akibat peningkatan suhu laut yang menambah ketidakstabilan atmosfer.
Risiko hujan deras, gelombang panas, dan kekeringan pun semakin tinggi di wilayah ini. Tahun ini, Spanyol telah mengalami gelombang panas yang ekstrem, dan dengan banjir yang melanda baru-baru ini, negara ini merasakan langsung berbagai risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
The post Banjir Bandang Spanyol; 158 Warga Ditemukan Tewas, Jaringan Kereta Cepat Madrid-Valencia Lumpuh appeared first on Maklumat untuk Umat.