Peran Civil Society
LHKP Kota Malang mengadakan sosialisasi bertema “Peran Civil Society dalam Pilkada Kota Malang”, di Teras Kota Café, Jalan Sukarno Hatta, Minggu (10/11/2024). Foto:IST

MAKLUMAT — Suhu politik jelang Pilkada Kota Malang 2024 mulai memanas jelang coblosan 27 November 2024. Tiga pasangan calon, yakni Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin (01) dengan slogan “WALI,” Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko (02) dengan jargon “ONOK SING ANYAR,” serta pasangan Anton dan Dimyati (03) dengan tagline “ABADI,” berlomba menarik simpati warga Kota Malang.

Di tengah persaingan sengit, gesekan antar pendukung kerap terjadi di tingkat akar rumput. Menanggapi situasi tersebut, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Kota Malang mengadakan sosialisasi bertema “Peran Civil Society dalam Pilkada Kota Malang.” Acara yang berlangsung pada Minggu (10/11/2024) di Teras Kota Café, Jalan Sukarno Hatta, Malang, ini dihadiri oleh perwakilan Angkatan Muda Muhammadiyah dan berbagai unsur masyarakat sipil lainnya.

Dua mantan Ketua KPU Kota Malang, Zaenudin, ST, MAP (Ketua KPU 2014–2019) dan Aminah Asminingtyas, M.Sos (Ketua KPU 2019–2024), hadir sebagai narasumber untuk membahas pentingnya peran masyarakat sipil dalam menjaga integritas pilkada.

Wakil Ketua PDM Kota Malang, Sirodjudin, menyampaikan apresiasinya terhadap kader persyarikatan yang aktif terlibat dalam berbagai peran di pilkada, baik sebagai pemilih, pengamat, maupun kandidat.

“Kami mendukung partisipasi tersebut selama marwah organisasi tetap dijaga dan tidak diseret ke dalam politik praktis,” ujarnya.

Sirodjudin juga menyampaikan penghargaan kepada LHKP Kota Malang yang sebelumnya telah menghadirkan ketiga pasangan calon untuk memaparkan visi-misinya di hadapan pengurus Muhammadiyah setempat pada akhir Oktober lalu.

Daya Kritis

Dalam pemaparannya, Zaenudin menyoroti semakin berkurangnya daya kritis aktivis pergerakan saat pilkada berlangsung. “Generasi muda dan aktivis harus tetap kritis dan obyektif. Kritiklah kebijakan dan pelaksanaan pilkada dengan dasar realita dan data, bukan semata opini,” tegas Zaenudin yang juga menjabat Ketua LHKP Kota Malang.

Menurutnya, kritik yang obyektif merupakan salah satu bentuk kontribusi penting masyarakat sipil dalam proses demokrasi.

Sementara itu, Aminah Asminingtyas lebih fokus pada teknis pelaksanaan pilkada dan pentingnya menjadi pemilih yang cerdas. “Jadilah pelopor pemilih cerdas yang memahami latar belakang calon, visi-misi, dan rekam jejak mereka selama kampanye,” ujarnya.

Aminah berharap masyarakat Kota Malang dapat memilih calon yang benar-benar mampu membawa kota menuju kemajuan.

Sosialisasi ini merupakan bentuk kerja sama antara KPU Kota Malang dan LHKP Kota Malang untuk mensosialisasikan pilkada di berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan aktivis dan organisasi kemasyarakatan.

The post Peran Civil Society dalam Pilkada Kota Malang: LHKP dan KPU Ajak Generasi Muda Jaga Integritas Demokrasi appeared first on Maklumat untuk Umat.

By

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *