MAKLUMAT — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa program makan siang bergizi yang digagas Presiden Prabowo Subianto bertujuan meningkatkan gizi sekaligus membentuk karakter siswa.
“Program makan siang ini lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan gizi. Ini juga tentang mendidik siswa agar menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka belajar empati, disiplin, dan mandiri, yang semuanya merupakan nilai penting dalam pendidikan karakter,” ungkap Abdul Mu’ti saat menghadiri acara Milad ke-112 Muhammadiyah di SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita), Sidoarjo, Sabtu (16/11/20024).
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa melalui program makan siang di sekolah, siswa akan dilatih untuk mengembangkan empati, seperti dengan menghormati orang lain melalui tindakan sederhana seperti berbaris untuk antre.
Selain itu, siswa juga akan diajarkan untuk mandiri dengan membersihkan piring mereka setelah makan, serta disiplin dengan berdoa sebelum dan sesudah makan.
Acara Milad ke-112 Muhammadiyah di Sidoarjo dihadiri oleh Ketua PWM Jawa Timur, Dr. dr. Sukadiono, Sekretaris PWM Jawa Timur, Prof. Dr. Biyanto, serta sejumlah pimpinan wilayah Muhammadiyah lainnya, bersama dengan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jawa Timur dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo.
Makan Terpimpin
Menteri Dikdasmen itu juga berbagi pengalamannya makan bersama Presiden Prabowo di Akmil Magelang, yang menerapkan sistem makan terpimpin. “Saya baru tahu bahwa demokrasi terpimpin ternyata ada juga makan terpimpin,” ujarnya dengan candaan.
Pengalaman tersebut, menurutnya, mengilustrasikan bagaimana makan bisa menjadi bagian dari pembelajaran karakter.
Program makan siang bergizi gratis yang akan segera diluncurkan ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi siswa, tetapi juga menjadi sarana untuk membentuk kebiasaan baik dalam diri siswa, seperti tidak membuang makanan. Abdul Mu’ti menambahkan bahwa program ini sejalan dengan ajaran agama Islam yang melarang pemborosan makanan.
“Islam sangat jelas mengajarkan kita untuk tidak membuang makanan. Program ini juga untuk mengingatkan siswa agar tidak ada makanan yang terbuang sia-sia,” tegas Abdul Mu’ti.
Selain membahas program makan siang bergizi, Abdul Mu’ti juga memberikan penghargaan kepada SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) yang telah berhasil mengimplementasikan kebijakan full day school. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan sebuah inovasi yang bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia.
The post Program Makan Siang Bergizi Jadi Sarana Pembentukan Karakter Siswa appeared first on Maklumat untuk Umat.