MAKLUMAT – Tepat hari ini, Senin (18/11/2024), salah satu ormas keagamaan terbesar di Indonesia, Muhammadiyah merayakan milad ke-112 tahun, mengangkat tema ‘Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua’.
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof Biyanto menyebut, usia 112 tahun adalah usia yang sangat matang. Muhammadiyah telah melintas zaman dan memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara.
“Terutama di bidang yang menjadi core perjuangan Muhammadiyah adalah pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial. Bahkan pada muktamar ke-47 di Makassar, Muhammadiyah mencanangkan pilar ekonomi sebagai lahan dakwah,” katanya kepada Maklumat.ID, Senin (18/19/2024).
“Untuk semua capaian hebat yang telah ditorehkan, sebagai aktivis Muhammadiyah selayaknya kita berbangga,” sambungnya.
Komitmen Berkhidmat Bagi Bangsa dan Negara
Biyanto menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk tetap berkhidmat dengan menempuh jalur kultural. Dia menandaskan, Muhammadiyah tidak sekalipun tergoda menjadi partai politik.
“Dengan tetap menekuni perjuangan melalui jalur kultural, Muhammadiyah akan menjadi pilar civil society yang diperhitungkan,” sebutnya.
Biyanto berharap, tema besar milad ke-112 untuk menghadirkan kemakmuran bagi semua dapat terwujud, dengan konsistensi pengabdian Muhammadiyah.
“Untuk itu selamat milad Muhammadiyah. Semoga Muhammadiyah tetap mengabdi dan memberi untuk semua. Laksana tema milad ke-112: menghadirkan kemakmuran untuk semua,” tandasnya.
Mengabdi Tanpa Tebang Pilih
Lebih lanjut, Biyanto mengatakan, selama ini Muhammadiyah senantiasa konsisten dalam mengabdi, memberi, dan berbuat nyata bagi semua kalangan, tanpa melihat perbedaan latar belakang sosial, agama, etnis, ataupun budaya.
Bahkan, lanjutnya, Muhammadiyah sigap dan siap sedia untuk turun langsung dan memberikan bantuan di setiap adanya musibah atau bencana.
“Donasi Muhammadiyah benar-benar melintas batas. Setiap ada musibah berupa bencana alam atau bencana kemanusiaan, Muhammadiyah selalu hadir,” tandasnya.
“Bahkan untuk warga banga di mancanegara, Muhammadiyah juga sudah banyak membantu,” tambah Biyanto.
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu mencontohkan pada korban bencana kemanusiaan di Palestina dan korban bencana alam berupa gempa bumi di Turki.
“Muhammadiyah membantu sesama semata-mata untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan. Inilah bukti bahwa Muhammadiyah sudah menghadirkan kemakmuran untuk semua,” pungkasnya.
Tema yang Bermakna Sangat Dalam
Sementara itu, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jatim, Muhammad Mirdasy menilai tema dalam milad ke-112 Muhammadiyah mengandung makna sangat mendalam.
“Menghadirkan kemakmuran untuk semua, itu empat kata dalam satu kalimat yang berarti sangat dalam sekali. Ini adalah hal yang sangat istimewa, makna yang sangat luar biasa,” ujarnya kepada Maklumat.ID, Senin (18/11/2024).
Pertama, kata Mirdasy, kalimat menghadirkan kemakmuran untuk semua sangat sesuai dengan pesan Al-Quran agar menjadi rahmatan lil alamin.
“Bagaimana kemudian Muhammadiyah itu menjadi rahmatan lil alamin sebagaimana islam mengajarkan kehadirannya Rasulullah Muhammad membawa dakwah Islam sesungguhnya adalah menjadi rahmatan lil alamin,” terang Mirdasy.
“Dan mudah-mudahan kehadiran Muhammadiyah juga berarti bermanfaat dan memiliki kemanfaatan bagi sebanyak mungkin, bagi umat manusia, bahkan alam semesta,” sambungnya.
Kedua, lanjut pria yang juga Ketua PW Parmusi Jatim itu, Rasulullah mengajarkan tentang khoirunnas anfauhum linnas.
“Bahwa sebaik-baik manusia itu adalah yang bermanfaat dan berarti bagi manusia yang lain,” sebutnya.
Ketiga, Mirasy menyorot bahwa Muhammadiyah sepanjang tahun 2024 ini menjadi sebuah ormas yang juga banyak mendapatkan sorotan cenderung negatif, misalnya berkaitan soal tambang, dan semacamnya.
“Tapi saya melihat dari pidato Pak Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa bagaimana Muh memiliki kemanfaatan tidak hanya menyangkut sumberdaya manusia, tapi juga menyangkut sumberdaya alam Indonesia yang sangat luar biasa,” kata dia.
“Bagaimana jika Muhammadiyah hadir di situ dan membawa kebermanfaatan serta kemakmuran bagi Sebagian besar umat manusia dan bangsa Indonesia,” sambung Mirdasy.
Terakhir, keempat, adalah bagaimana kehadiran Muhammadiyah harus senantiasa memiliki arti yang bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia, masyarakat internasional, hingga seluruh makhluk di alam semesta.
“Tentu ini tidak mudah, tapi Muhammadiyah ingin menyadarkan kepada semuanya bahwa sesungguhnya Muhammadiyah telah hadir, telah memberi, telah melakukan sesuatu, dan itu harus terus di pertahankan,” tandasnya.
“Muhammadiyah haruslah menjadi organisasi kemasyarakatan yang kehadirannya bisa di rasakan secara nyata oleh semuanya dan bukan menjadi penghalang kesejahteraan, tetapi menjadi majunya kesejahteraan itu,” pungkas Mirdasy.
The post Makna, Pesan dan Harapan, Muhammadiyah Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua appeared first on Maklumat untuk Umat.