Afta Gita Muhammad bersama tim mengembangkan aplikasi Tcah Angon untuk memudahkan peternak bertransaksi. Foto: UMM.

MAKLUMAT – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melahirkan prestasi. Kali ini melalui mahasiswa manajemen Afta Gita Muhammad, manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), bersama tim lintas universitas, berhasil mengembangkan aplikasi berbasis Internet of Things (IoT).

Ia bersama rekan dari lintas universitas menciptakan aplikasi yang bernama Tcah Angon. Aplikasi ini berfungsi untuk mempermudah transaksi jual beli ternak bagi peternak lokal. Inovasi ini membawa timnya meraih penghargaan di ajang International Science and Invention Fair.

Afta, sapaannya, menjelaskan, awalnya mereka kesulitan memilih subtema. Namun, setelah berdiskusi, tim ini sepakat mengangkat subtema teknologi yang sesuai jurusan masing-masing anggota. Sebagaimana diketahui, tim ini terdiri atas mahasiswa dari berbagai program studi, seperti manajemen, informatika, peternakan, dan lainnya.

Inspirasi dan Tradisi untuk Pengembangan IoT

Menurutnya, kolaborasi lintas disiplin ilmu menjadi kunci kesuksesan pengembangan aplikasi ini. Nama Tcah Angon diambil dari bahasa Jawa yang berarti “anak-anak penggembala”. Pengambilan nama ini terinspirasi dari tradisi lokal yang dekat dengan masyarakat peternak.

Aplikasi Tcah Angon memungkinkan peternak melakukan transaksi jual beli ternak secara digital. Meskipun saat ini aplikasi masih dalam bentuk desain tampilan (UI/UX), desainnya sudah sangat spesifik dan memudahkan pengguna.

“Peternak bisa melihat harga, spesifikasi ternak, serta melakukan pemesanan melalui aplikasi ini,” ujar Afta.

Kekuatan Data Terletak pada Survei

Afta dan tim melakukan pengujian aplikasi di wilayah Dampit, Kabupaten Malang. Tempat ini merupakan kawasan pedesaan dengan jumlah peternak cukup banyak. Tim ini melakukan survei lapangan untuk memahami kebutuhan peternak.

Salah satu tantangannya adalah pemahaman peternak terhadap teknologi baru. Karena itu, mereka berusaha membuat aplikasi yang sederhana dan mudah, terutama bagi peternak yang belum terbiasa dengan teknologi digital.

Sosok Banjir Prestasi

Keberhasilan ini bukanlah yang pertama. Namun proyek berbasis IoT baru kali ini ia mampu mengukir prestasi. Sebelumnya ia pernah menyabet prestasi di ajang Ahmad Dahlan International Youth Camp, Oktober lalu di Kulonprogo, Yogyakarta.

Ia mengungkapkan bahwa pencapaian ini berkat kerja keras tim dan dukungan penuh dari Universitas Muhammadiyah Malang. “Pembagian peran yang sesuai keahlian masing-masing anggota tim dan dukungan dari UMM sangat membantu kami,” ia menambahkan.

Afta berharap prestasi ini dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa UMM untuk berprestasi di tingkat internasional. Ia berharap Tcah Angon bisa segera terealisasi untuk membantu peternak di Indonesia.

The post Mahasiswa UMM Ciptakan Aplikasi IoT untuk Mempermudah Peternak Lokal appeared first on Maklumat untuk Umat.

By

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *