Muhammadiyah
Milad ke-112 Muhammadiyah Ranting Baureno, Bojonegoro, yang digelar pada Rabu (20/11) malam.

MAKLUMAT – Milad ke-112 Ranting Muhammadiyah Drajat, Kecamatan Baureno, yang berlangsung Rabu malam (20/11/2024) diwarnai seruan penting bagi warga Bojonegoro.

Dalam acara yang dihadiri berbagai tokoh, termasuk Calon Bupati Bojonegoro nomor urut 02, Mas Setyo Wahono, dan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro, Sholikin Jamik, warga Muhammadiyah diajak memilih pemimpin yang memiliki kemampuan mendengar.

Acara yang berlangsung mulai pukul 19.30 WIB ini juga dihadiri Ketua DPD PAN Bojonegoro Lasuri, Camat Baureno Agus Susetyo Hardiyanto, dan jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Baureno.

Selain itu, ratusan warga Muhammadiyah, ortom, serta pelajar Muhammadiyah turut memadati lokasi acara di Desa Drajat.

Dalam ceramahnya, Sholikin Jamik menyoroti pentingnya kemampuan mendengar sebagai karakter utama seorang pemimpin.

“Seorang bupati harus mampu mendengar keinginan rakyatnya dengan baik, membuka hati, dan pikiran. Jangan pilih pemimpin yang hanya mendengar golongan tertentu, apalagi yang merasa dirinya paling benar,” tegas Sholikin.

Ia mengingatkan, kegagalan pemimpin mendengar aspirasi rakyat menjadi penyebab utama munculnya berbagai krisis di Bojonegoro lima tahun terakhir, baik dalam bidang ekonomi, hukum, maupun politik.

Menurut Sholikin, pemimpin yang tidak bisa mendengar cenderung dikuasai kesombongan, iri hati, dan dendam.

“Hati yang sombong menutup kemampuan untuk mendengar, sehingga pemimpin lebih sering marah-marah dan sulit menerima kebenaran dari orang lain,” tambahnya.

Sholikin mengutip Surat Al-Isra ayat 36 yang menekankan tahapan mendengar, yaitu dengan telinga, mata, dan hati yang rendah hati (tawadhu).

Menurutnya, pemimpin yang sukses adalah mereka yang mau mendengar aspirasi rakyat berdasarkan fakta, bukan hanya cita-citanya sendiri.

Sementara itu, dalam sambutannya, Calon Bupati Bojonegoro Mas Setyo Wahono menegaskan komitmennya untuk menjadi pemimpin yang mau mendengar.

“Jika diberi amanah, saya akan membuka kembali program dialog publik seperti era Kang Yoto serta menghadirkan aplikasi ‘Sapa Bupati’ untuk mempermudah rakyat menyampaikan aspirasi,” ujar Setyo.

Ketua DPD PAN Bojonegoro, Lasuri, turut memberikan dukungan terhadap Setyo Wahono. Ia menggambarkan Setyo sebagai calon pemimpin yang sederhana dan memiliki sifat yang sesuai untuk mendengarkan rakyatnya.

“Calon seperti Mas Setyo ini ibarat pemimpin yang dikirim dari langit, dengan kesederhanaan terbaik di dunia,” ujarnya.

Acara Milad ini menjadi momentum penting bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat Bojonegoro untuk merenungkan kembali peran pemimpin dalam mendengarkan aspirasi rakyat.

Pemilihan Bupati Bojonegoro pada 27 November 2024 mendatang menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli dan siap mendengar demi masa depan Bojonegoro yang lebih baik.

 

 

The post Muhammadiyah Serukan Pilih Calon Bupati yang Mau Mendengar appeared first on Maklumat untuk Umat.

By

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *