Donald Trump
Donald Trump memperoleh setidaknya 270 suara elektoral, ambang batas yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan. Foto:@realDonaldTrump

MAKLUMATDonald Trump kembali membuat sejarah politik Amerika Serikat. Setelah dianggap sebagai tokoh buangan politik pasca-kekalahan dalam Pilpres 2020, dan terkait serangan pendukungnya ke Gedung Capitol, mantan Presiden AS berusia 78 tahun ini berhasil memenangkan pemilu dan terpilih kembali sebagai presiden.

Dia mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris dalam kemenangan telak dan mengejutkan pada Rabu (6/11/2024).

Donald Trump memperoleh setidaknya 270 suara elektoral, ambang batas yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan. USA Today melaporkan, jumlah ini masih bisa bertambah seiring proses penghitungan suara yang masih berlangsung.

Kemenangan ini menjadikannya presiden pertama sejak Grover Cleveland 132 tahun lalu yang berhasil kembali menduduki Gedung Putih setelah sempat kalah.

Pertarungan Trump-Harris di berbagai negara bagian kunci yang selama ini diperebutkan dengan ketat menjadi salah satu elemen penting dalam kemenangan ini. Meskipun perjalanannya menuju kursi presiden kembali dianggap hampir mustahil, Trump berhasil mematahkan ekspektasi.

Terutama setelah Trump dua kali mengalami pemakzulan, selamat dari dua percobaan pembunuhan, serta menghadapi 34 dakwaan pidana.

Sebelumnya, Trump sempat tersingkir ke “pengasingan” politik pasca-kerusuhan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol. Namun, dari kediamannya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, ia mulai menyusun rencana untuk kembali.

Trump mengumumkan pencalonan dirinya pada November 2022, tak lama setelah Partai Republik mengalami kekecewaan dalam pemilu legislatif.

Kemenangan Trump atas Harris membawa arah kebijakan AS ke jalur yang berbeda dibandingkan empat tahun terakhir di bawah Presiden Joe Biden. Dalam kampanyenya, Trump kerap mengaitkan Harris dengan kebijakan pemerintahan Biden yang menurutnya gagal dalam mengatasi ekonomi, imigrasi, dan isu lainnya.

Deportasi Massal

Trump berjanji, jika kembali memimpin, ia akan melakukan deportasi massal terhadap migran ilegal, memberlakukan tarif 10 persen atas sebagian besar barang asing, dan menerjunkan militer ke kota-kota dengan tingkat kekerasan tinggi seperti Chicago.

“Lihat apa yang terjadi – apakah ini gila?” ucap Trump di hadapan para pendukungnya yang bersorak di Palm Beach County Convention Center, Rabu (6/11).

Ia menyebut kemenangan ini sebagai mandat kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Trump menegaskan bahwa kemenangan ini juga didukung oleh keberhasilan Partai Republik dalam memenangkan kursi-kursi di Kongres.

Ia juga berjanji untuk membantu Amerika Serikat pulih dari perpecahan yang muncul selama pemilu. “Kita harus mendahulukan negara kita setidaknya untuk sementara waktu,” ujarnya, seraya menambahkan, “Kita harus memperbaiki ini.”

Dengan hasil ini, AS memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Trump yang kedua kalinya, dengan kebijakan dan arah yang akan membawa perubahan besar bagi negeri tersebut.

The post Donald Trump Kembali Menang, Kalahkan Kamala Harris dalam Pilpres AS appeared first on Maklumat untuk Umat.

By

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *